
Seperti
pagi yang indah, cerah bersinar ketika sisa-sisa kebekuan masih terasa
disekujur tubuh. Menyeka kebekuan dengan secercah kehangatan. Sementara mentari
makin meninggi, namun sinarnya tak sampai mengenai bumi. Terlalu tebal awan
menutupi cakrawala, hingga sore sampai pada waktunya kini. Seperti sabda alam
yang mengintari lewat lukisan yang terpampang jelas dihadapan, aku hanya bisa
menatap dan menyaksikan dengan seksama, menjadi seseorang yang berusaha untuk mengerti
tentang hakikat mencari.
Seperti
kataku, kepekaanku lambat laun mulai menurun. Sepertinya dunia ini mempunyai
sekat-sekat...