Senin, 07 Juli 2014

Untukmu Duhai Pengagum Senja

Seperti pagi yang indah, cerah bersinar ketika sisa-sisa kebekuan masih terasa disekujur tubuh. Menyeka kebekuan dengan secercah kehangatan. Sementara mentari makin meninggi, namun sinarnya tak sampai mengenai bumi. Terlalu tebal awan menutupi cakrawala, hingga sore sampai pada waktunya kini. Seperti sabda alam yang mengintari lewat lukisan yang terpampang jelas dihadapan, aku hanya bisa menatap dan menyaksikan dengan seksama, menjadi seseorang yang berusaha untuk mengerti tentang hakikat mencari. Seperti kataku, kepekaanku lambat laun mulai menurun. Sepertinya dunia ini mempunyai sekat-sekat...
Read More




Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML