
Aku masih menatap
mentari yang sama, menjalani hari yang sama setiap minggunya, menghirup udara
yang sama, namun tentu saja ada yang berbeda. Dan akan selalu menjadi berbeda.
Jurnal itu tertutup,
bahkan ketika lembaran-lembaran di dalamnya masih begitu banyak yang masih
begitu polos, tanpa warna dan tinta yang tertera di dalam lembaran selanjutnya.
Lalu, ia memaksa untuk menggantinya, memaksa untuk segera menuliskan kata-kata
terakhir dan kata-kata penutup. Tanpa, daya, aku hanya bisa menutupnya.
Jurnal ini masih begitu
baru, ada sekitar seratus halaman, dan masih begitu polos. Masih...