Sabtu, 23 Mei 2015

Menikam Malam #3

#Secangkir Kenangan Manis di Sore yang Romantis Ilustrasi: http://4.bp.blogspot.com Terik menyengat, membakar sisa harapan, lantas menguap. Menghilang entah kemana. Rasa kantuk mulai menyergapku, di bawah pohon rindang ini, semuanya begitu menenangkan. Entah, sudah berapa lama tak ku injakkan kaki di pelataran rumah itu. Bangunan dengan tembok tinggi, berjejer mobil di dalam garasi. Lagi pula, tak ada gunanya aku ke sana. Itu bukan milikku lagi, kini, sesuatu yang ku sebut rumah, telah benar-benar hilang dan tak ada alasan buatku untuk pulang, karena aku tak tahu kemana harus melangkah,...
Read More




Kamis, 21 Mei 2015

Menikam Malam #2

#Wanita Pesolek Ilustrasi: cdn.metrotvnews.com Pukul 01.43 dini hari, tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Napasnya masih tersengal. Kejadian itu begitu cepat berlalu. Semuanya masih ada di depan mata, sangat nyata. Tangannya masih bergetar hebat, sementara keringat dingin terus mengucur. Masih bisa terlihat dengan jelas, bagaimana si botak yang mencoba menjamahku tadi rubuh seketika, setelah pecahan botol itu merobek perutnya, sementara dua lainnya juga terkapar tak berdaya. Lantas, siapa orang itu, kenapa dia membantuku, kenapa dia menolongku. Lalu, kenapa dia juga begitu dingin,...
Read More




Rabu, 20 Mei 2015

Menikam Malam #1

#Hanya Satu Kata untuk Menjawab Tanya Ilustrasi:nadyneharts.files.wordpress.com “Yaa Rabb, jika kau berikan kesempatan itu padaku, sungguh sebenarnya aku tidak benar-benar yakin bisa melaluinya tanpa berbuat salah sedikit pun. Aku akan banyak melakukan banyak sekali kesalahan, atau mungkin aku akan tersesat, terjerembab ke dalam jurang itu. Tapi, sungguh, keinginanku untuk mendapatkannya, mendapatkan kesempatan untuk kembali ke jalan-Mu, melebihi kemampuanku sendiri,” “Maka, jangan Kau uji aku dengan sesuatu yang sebenarnya tidak mampu ku tanggung. Ajari aku untuk menerima semua keputusan-Mu,...
Read More




Selasa, 19 Mei 2015

Ketika Mata Sang Fajar Menyingkap Tanya

#Kapan Ilustrasi: 3.bp.blogspot.com Mata sang fajar sebentar lagi terbuka, menyapa dunia dengan cahayanya, hangat. Menyibak pelan selimut kabut yang memeluk cakrawala, menembus diantara dedaunan, sementara semilir angin mengajak burung-burung tuk berdansa, bersenandung menyapa hari, bercengkrama dengan embun pagi, menyibak sisa kenangan yang hendak terbuang, terbungkam ribuan kata yang tersusun rapih. Sementara aku masih terjaga dengan kejadian malam tadi, ketika tak ada rembulan dan bintang yang bermunculan di angkasa, hanya ada gelap yang menyelimuti hari. Sementara sendu cahaya...
Read More




Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML