
ilustrasi: aisyafra.files.wordpress.com
Jemari
cahaya senja meremas kenangan, menggurat hati melalui nada dalam untaian ruang
dan waktu. Membius kesadaran, menyandarkan keinginan dalam pelukan harapan,
tampak sayu memandang gerombolan kapinis yang terbang berkelompok, mengiringi
kepergian senja yang terlukis dalam keindahan sore, lembayung senja terlihat
mempesona di atas sana.
Sudah
beberapa kali, kami menikmati senja yang merona. Ya, kami, bukan aku sendiri. Dan
sekarang, itu adalah bagian yang luar biasa, bagian yang selalu ku nantikan
keberadaannya. Dan dia, satu-satunya perempuan...