Tampilkan postingan dengan label Roman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Roman. Tampilkan semua postingan

Selasa, 17 Juni 2014

Orion

Langit itu selalu bisa membuatmu terkesima, baik siang ataupun malam. Bahkan ketika malam kau akan melihat warna yang lebih banyak, akan ada banyak pesona yang bisa membuatmu berdecak kagum ketika menyaksikan jajaran rasi bintang, melihat rembulan bercadar awan tipis, ada biru pekat yang terhampar luas, akan ada banyak cerita diantara warnanya yang gelap. Akan ada banyak kisah meski hanya gelap yang bisa terlihat. Seperti orion yang selalu mengarah ke utara,  ia menjadi petunjuk arah bagi nelayan di samudera, ia akan selalu berada di tempat yang sama. seperti itulah seorang sahabat...
Read More




Minggu, 08 Juni 2014

Kembali, jemari ini bersingkronisasi dengan hati

Kembali, hati membimbing langkah yang mulai goyah, menuntun kembali jemari untuk menari, untuk menterjemahkan sesuatu yang tidak bisa di jelaskan dengan sekedar tatapan mata, atau ungkapan kata. Jemari ini menterjemahkan setiap makna yang tidak bisa langsung di terjemahkan kedalam bahasa isyarat, mencoba menggambarkan dengan lugas, dengan gaya bahasa agar bisa di baca, agar bisa di terka, agar bisa di mengerti, agar bisa di pahami.             Sisa-sisa kehangatan itu masih bisa dirasakan oleh tubuh yang mulai melemah, perjalanan ini...
Read More




Jumat, 06 Juni 2014

Setenang Malam dan Lirik Tentang Keheningan

hanya merasa lebih baik dari sebelumnya.cukup untuk bernafas sedikit panjang, tertawa cukup tenang, tersenyum dikala petang menjelang. Sementara di cakrawala yang semakin pekat, semburat senyum bulan menerangi sisa-sisa kegelapan. Menyerap ke dalam benak, bertindak sesuai dengan keinginannya, bergulir pelan, seiring dengan langkah kaki yang akan terus bergerak. Semuanya menjadi biasa tatkala senja enggan menyapa dibalik pesonanya, seperti terlempar jauh kembali ke masa lampau. kembali menikmati dinginnya hati, bercengkrama dengan pesona yang hanya terlukis di dalam benak, kembali...
Read More




Senin, 26 Mei 2014

Romansa Balada Rintik Hujan Tengah Malam

Tengah malam, hujan. Tepat setelah beberapa menit tiba di tempat ini, kesunyian ini merdu seketika tatkala balada instrument rintik hujan kembali bersenandung di tengah malam. Alam seperti menjawab semua pertanyaan dan kegundahanku akan beberapa hal yang masih membuatku ragu untuk terus berjalan tegak. Sepertinya ia mendengarkan setiap keluhan yang tidak pernah terucap. Dan ia menjawab pertanyaanku dalam bahasanya, ia menenangkanku dengan caranya. Entah sudah sejauh apa aku melangkah. Sepertinya sudah lelah terus melangkah, terus berjalan. Namun seperti yang kurasakan sekarang,...
Read More




Kamis, 22 Mei 2014

Senyum Tercantik

Semakin hari, hanya ada penantian yang entah kapan akan berujung. Sejauh tangan meraih, sekuat tenaga tangan mengepal, sekeras teriakan yang terdengar begitu lantang, sejauh kaki melangkah, selayang pandang mata memandang ujung dari permulaan itu belum tampak sama sekali. Awal dari sebuah perjalanan yang entah di mana akan di mulai. Bukankah seharusnya tidak ada lagi yang harus di takutkan? Bukankah rasa lelah dan sakit seperti ini sering kita alami? Lalu apa lagi yang membuat ini menjadi begitu menakutkan untuk di lalui? Sering kali sedih menyambangi hati kita, perasaan kita sering...
Read More




Selasa, 20 Mei 2014

Ornamen Kabut dan Hawa Dingin

Kemarin, Semburat kuning keemasan terlihat menyembul di arah timur diantara bingkai pegunungan yang mengelilingi kota ini. Kabut tipis masih terlihat diantara pepohonan yang menghijau. Fajar menyapa diantara hawa dingin yang masih menusuk, perlahan menjadi sejuk. Menjadi jernih, seketika pandanganku begitu jelas memandang sekitar. Seteguk air menghilangkan dahaga diantara rasa lelah. Bahkan, sudah setinggi ini matahari muncul, aku masih terjaga di antara rasa gelisah. Hanya sesaat pagi itu terasa hangat, karena entah mengapa gerombolan awan kelabu menyergap diantara kehangatan...
Read More




Senin, 19 Mei 2014

Mengalir

Melelahkan, kembali menari diantara jeram-jeram itu, menikmati setiap liukan arusnya yang begitu liar, gemuruh airnya menelan kesunyian. Sesaat aku kembali terpana, sesekali jantung berpacu begitu cepat, secepat aliran air yang menghantam bebatuan di bawahnya, ciptakan gelombang dengan arus yang tidak bisa di remehkan. Lengah sesaat, bukan mustahil akan terbenam dan terkurung di gulungan arus yang begitu deras. Lalu berakhir sudah. Sekali hentakan keras dayung memecah arus, melawan jeram, menerjang bebatuan. Meskipun bukan pertama kali bermain dan menari diantara jeram-jeram itu,...
Read More




Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML