Tampilkan postingan dengan label Roman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Roman. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Oktober 2014

Resonansi (Cerita Tentang Wanitaku, Rintik Senja)

#Bagian 1 Mentari kembali menyapa. Kesadaranku masih belum benar-benar pulih ketika mentari mulai meninggi, sinar hangatnya mulai memeluk semesta. Keheningan yang sedari subuh terjaga, kini mulai terlihat ramai seketika. Terdengar kicau burung kacamata mencicit perlahan, bercengkrama berpasang-pasangan, hinggap dari satu dahan ke dahan berikutnya, menggoyang-goyangkan dedaunan yang terlihat hijau. Bulir sisa embun yang mencair perlahan menetes, kilauannya terlihat seperti berlian ketika tertampar sinar mentari pagi. Udaranya masih terasa begitu segar, suasananya masih begitu asri,...
Read More




Selasa, 23 September 2014

Bukan Kisahku, Tapi Kisahnya (Si Pembawa Pesan, Bagian 2)

#Bingkai Kenangan   Aku masih tak ingat jelas kapan persis waktunya, karena waktu itu aku hanya seorang bocah, bocah yang terlalu polos untuk mengerti ini semua. Namun, ku putuskan juga kapan tepatnya waktu itu, meskipun tidak terlalu tepat. Tapi, setidaknya aku sudah mencoba untuk mengingat sedetail mungkin peristiwa itu, kau tahu, aku bukanlah seseorang yang yang di  anugerahi ingatan kuat, tapi aku tak akan pernah melupakan kejadian itu. Kira-kira Sembilan tahun lalu, ada seseorang yang memberikan ucapan di hari ulang tahunku, waktu itu salah seorang temanku memberikan...
Read More




Sabtu, 13 September 2014

Bukan Kisahku, Tapi Kisahnya (Si Pembawa Pesan, Bagian 1)

Hampir tak ada yang tersisa, semuanya amblas (hilang). Entah kemana perginya semua itu. Entah kemana arahnya kini. … Malam ini. Masih di tempat yang sama. Pada ketinggian 750Mdpl, masih ada beberapa rekan yang beraktifitas, bermacam-macam. Tak perlu kuberitahu kalian, karena kurasa kalian pun tak ingin mengetahuinya. Masih juga terasa dingin, seperti kemarin. Masih di bulan September, masih juga berada di musim kemarau. Ketika siang, mentari kembali menyapa, tidak seperti biasanya yang selalu teduh. Kali ini benar-benar terik. Tapi, angin yang berhembus masih terasa dingin. Cukup...
Read More




Jumat, 12 September 2014

Ketika Purnama Bercerita di Awal September (Rekam Jejak, Bagian 2)

Kerinduanku tidak hanya tertuju pada mendiang ayah, ada sebersit kerinduan kepada beberapa orang. Ya, entah kenapa, malam itu aku begitu banyak merindukan orang. Mungkin pembahasannya akan dipersempit, dan ku akui, mereka adalah wanita. Ya beberapa wanita yang ku rindukan. Pertama, ku beri tahu kau tentang seorang wanita yang begitu luar biasa, aku mengenal seorang wanita, dia adalah pengagum senja. Sama denganku, aku pun sama. Menjadi pengagum semburat warna jingga di penghujung hari. Diantara batas siang dan malam, di antara batas waktu, ada seberkas keindahan yang terpancar dari...
Read More




Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML