Selasa, 17 September 2013

melalui tulisan "tanpa batasan"


Menulis… aku bisa menjadi apapun didalamnya. Bebas, tanpa ada batasan yang menyekat dan menghalangi, tak di atur oleh aturan baku yang kaku, tidak melulu sistematik, bisa beralur maju, mundur, memainkan ribuan kata dalam sentuhan nada, sedikit di bumbui drama yang agak dramatisir, atau tentang pilunya duka karena nestapa yang tak berujung menjadi ceria. Semuanya bisa kulakukan dalam sekali sentuhan, bisa berjam-jam ku habisakan waktuku untuk sekedar menghilangkan dahaga akan sesuatu yang ingin menjadi nyata.
Membaca, aku bisa memasuki alam penulisnya, menjadi tokoh dalam alur ceritanya, terhanyut akan melodi kisahnya. Menikmati dari setiap detail yang dituliskan dengan begitu nyata, meski tanpa visual yang tak berujung pada tatapan nyata dari sepasang mata. Tentu semuanya tampak begitu nyata, meski pada dasarnya tak ada sedikitpun ia tampak di hadapan.
Tulisan, lebih tajam dari seribu mata pedang yang pernah di ciptakan, lebih tajam dari jutaan lisan manusia yang mampu memfitnah saudaranya sekalipun, tanpa harus mengangkat senjata, membunuh sesama, atau melukai hati. Dengan tulisan, dunia dalam genggaman, merubah setiap pola pikir manusia, mempengaruhi secara halus, dan begitu lembut, lebih lembut dari sutera terbaik di dunia, tanpa ada paksaan tuk segera meng “amin” kannya, semuanya begitu teratur, penuh kasih.
Namun, tak jarang. Sebuah tulisan juga mampu menajadi sebuah senjata mematikan, melebihi senjata kimia yang gencar di perbincangkan, mampu membatai setiap nyawa dari kata-katanya, melibihi berondongan senjata dari para serdadu yang diarahkan kepada warga sipil yang tak terlatih mengangkat senjata.
Pemikiran tajam dan kritis menjadi hal yang wajib, tentu juga imajinasi menjadi sesuatu yang harus segera di miliki. Tingkat khayalan yang tinggi akan menjadi permulaan yang bagus. Bagaimana tidak, dulu orang-orang hanya berkhayal bisa menjelajah angkasa, mendaki gunung tertinggi di dunia, menyelam hingga ke dasar samudera, dan kini semua khayalan itu menjadi sebuah kenyataan yang begitu manis. Teknologi merajalela dimana-mana, dan dari khayalan masa lalu, generasi sekarang diperbudak oleh hasil khayalan itu. Bagaimana tidak, hidup tanpa teknologi tentu menjadi hal yang hambar kini, sepertinya teknologi sudah menjadi kebutuhan pokok, bisa di sejajarkan dengan kebutuhan primer, yaitu sandang, pangan, papan. Dan semua itu tak bisa terelakkan begitu saja, semuanya akan bermanfaat jika sesuai porsinya.
Lalu, kembali kepada tulisan, menulis, bacaan, membaca. maka, mulai tulislah semua fase dalam hidup ini, kemudian baca jika kau mulai lupa mengenai cara berjalan di masa yang akan datang. Karena, menulis dan membaca ternyata menyenangkan..

Read More




Senin, 16 September 2013

memulai (lagi)

sepertinya aku sudah mulai lupa bagaimana caranya merangkai kata
menikmati keindahan kata dari setiap tulisan yang terbaca
menyanyikan lagu susana yang tampak oleh panca indera
entah, mungkin memang aktifitas ini membunuh waktuku untuk itu

namun, seolah jemari ini tak ingin berhenti untuk sekedar menari
menuliskan berbagai cerita di dalam selembar kertas
atau di depan layar digital
semuanya tampak sama, hanya saja perlu meresapi semuanya dengan ekstra

menyimak semuanya dari awal
membebaskan khayalku untuk menjelajah
lalu menariknya kembali seperti layang-layang

kemarin sempat ku ceritakan tentang indahnya pesona
yang ternyata hanya sebuah fatamorgana dari bias senja yang begitu anggun
atau pernah ku ceritakan juga tentang impian dan harapan yang berujung menjadi sebuah khayalan tingkat tinggi
dan entah mengapa, seertinya aku di tampar oleh realita yang begitu nyata
tidak hanya bisa ku bayangkan saja
namun begitu jelas terbaca dan terasa oleh semua panca indera

dan sekali lagi, realita yang ada tak lantas membuatku berhenti berharap akan hari esok
sembali kaki melangkah, menyusun ulang semua rencana yang dulunya hanya berupa angan belaka
kini, meski semuanya terlihat jauh dan sulit untuk kaki menapaki mimpi
jusrtu itu yang membuatku ingin segera berlari dan menjemputnya

lelah memang, namun apalah sebuah arti kelelahan jika pada akhirnya cerita yang ditorehkan tak akan habis dimakan usia
kisah yang akan terus terdengar indah meski pada waktunya harus berdarah-darah
kisah yang akan terus menjadi kisah terindah
petualangan-petualangan yang akan terus kurindukan

dan kini, akan selalu kutuliskan setiap kejadian, meski tanpa makna
meski tanpa irama dan nada
karena semua itu adalah kehidupan yang nyata..
Read More




cerita yang berbeda dalam waktu yang sama


mentari itu pelan-pelan meninggalkan kebisingan kota, sesaat terasa hangat
senandungnya terdengar begitu lirih, tak seperti hari-hari kemarin
suaranya timbul tenggelam, seperti kapal yang akan karam
namun, masih saja ia bisa membiusku dengan sejuta pesonanya

lalu, beberapa waktu kemudian yang ada hanya gelap
mendung menghiasi langit yang begitu pekat
tak ada rembulan atau bintang
yang terasa hanya hawa dingin

kabut tipis mulai turun, dan hanya terlihat ketika sorotan lampu mencoba untuk menerobos di kegelapan
mencoba membelah hiasan pengganti cahaya rembulan
sementara itu, angin mulai bertiup dari atas pegunungan, menuruni lembah yang basah
lalu ia menyapaku
ketika membelah malam dengan sangat perlahan

risauku akan hari esok sesaat pergi bersamanya
...

pada cerita yang berbeda..
setumpuk kayu itu perlahan menjadi abu
sesekali asap mengepul memenuhi udara yang terbuka
menyebabkan sesak pada pernafasan, membuat perih mata yang kemudian berkaca-kaca

suasana ini tidak begitu sunyi
begitu ceria ketika angin mulai menerpa pepohonan yang tinggi menjulang
seolah menari, bernyanyi dan kemudian mengajak berdansa bersamanya
lalu aku, menikmati pertunjukan itu dengan secangkir teh yang mulai menjadi dingin

tidak begitu sempurna memang, lalu kusadari kemudian
hidup tak akan menjadi sesempurna ini ketika hanya berkeluh kesah
lebih baik ceritakan apa adanya
sedikit keluhan yang ditulis menarik
sedikit harapan dan impian kelak
tentu akan lebih indah jika dibacakan dengan sepenuh hati

sembari menanti hangatnya mentari esok hari
dan menunggu kelanjutan ceritanya

tentang impian dan harapan
bukan melulu urusan dunia
bukan terus menerus mengenai uang
tidak pula mengenai wanita
tapi tentang sebuah petualangan yang akan segera datang..


Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML