Rabu, 07 Mei 2014

Angin berhembus, pelan bercabang

Angin berhembus, pelan bercabang. Menyelinap diantara lintasan yang membentang. Lagu itu, untuk kesekian kali terdengar merdu. Kesekian kalinya lagu itu di nyanyikan oleh sentuhan lirih angin yang bercabang. Dedaunan, satu persatu jatuh ke tanah yang basah. Dedaunan yang berwarna kering, tak kuasa bertahan diantara cabang dahan, bahkan selembut apapun angin membelainya ia akan jatuh perlahan, hanya menunggu waktu. Melayang-layang sebelum terhempas bebas menghantam tanah basah. Dedaunan itu gugur, tanpa ada yang bisa menahannya . Angin berhembus pelan, menerbangkan debu-debu halus...
Read More




Di batas kota (ketika sore menyapa)

Menyimpulkan dari pembicaraan beberapa waktu silam. Entah mengapa waktu yang telah berlalu itu kembali terbesit di benak. Di suatu sore yang cerah, seperti biasa suasana kota ini begitu romantis (bagi sebagian orang). Tanpa sengaja, mataku menyaksikan pedagang yang berkeliling menjajakan dagangannya, seolah terik matahari yang membara itu adalah sahabat sejati. sahabat yang selalu menemani setiap langkahnya dalam menjemput rezeki. Tak perduli pakaiannya basah oleh peluh, tak perduli telapak kaki yang beralaskan sandal jepit itu bertambah keras, karena entah berapa puluh kilo meter...
Read More




Tersesat...

Aku pernah tersesat diantara belantara rimba, meraba setiap jalan yang akan di lewati. Sesekali tergelincir, sesekali merasa gelisah, sesekali harus menarik nafas panjang, sesekali harus terduduk. Serangkaian kejadian yang sebenarnya tidak ingin dilalui. Meski letih, berjalan dengan kaki tertatih jalan itu mampu di lalui. Menemukan jalan keluar, menemukan jalan untuk kembali pulang. Masih terbayang dengan sangat jelas waktu itu, ketika kabut mulai menutup, begitu pekat. Gelegar halilintar terdengar mengerikan, mencengkram perasaan menjadi was-was dan gelisah, rasa takut? Jangan di...
Read More




Berjalan itu hanya melangkah, tak perlu tegap, tak perlu cepat.

Pernah suatu ketika, waktu itu senja begitu berbeda meskipun tampak sama. Namun entah kenapa senja itu tidak setenang biasanya, ada rona kecewa yang terlihat dari cahaya jingganya, ada setitik nila diantara pesonanya. Tak sadar ketika petang hendak menikam, ia masih berada diantara rasa kecewa yang membungkam. Lalu kegelapan benar-benar menghunus ribuah tusukan tajam tepat ke jantungnya, tanpa bisa mengelak ia terjebak. Tanpa bisa merasa, ia binasa. Seketika. Isak tangis rembulan mengiringi kepergian cahaya senja, digantingan dengan lentera rembulan yang menenangkan. Namun rembulan...
Read More




Selasa, 29 April 2014

savanna.senja064ls: makna perjalanan (kemanakah kau akan pergi?)

savanna.senja064ls: makna perjalanan (kemanakah kau akan pergi?): berawal dari sebuah keinginan. berawal dari sebuah perbincangan sederhana dengan hati. lalu semuanya menjadi begitu menarik. rasa ingin...
Read More




makna perjalanan (kemanakah kau akan pergi?)

berawal dari sebuah keinginan. berawal dari sebuah perbincangan sederhana dengan hati. lalu semuanya menjadi begitu menarik. rasa ingin tahu lebih jauh mulai menggelitik, mulai mempengaruhi pendirian yang sebenarnya tidak terlalu kuat. lalu, tergeraklah seluruh sistem dalam tubuh ini (seperangkat dengan perasaan tentunya) untuk memulai menuliskan sebuah kisah (yang ingin berakhir indah). lalu, mulailah jemari ini lincah menuliskan berbaris-baris puisi, mengirimkan berbagai kata-kata indah nan romantis. dan sesuai prediksi semudah menuliskan kata-kata indah itu sang wanita itu begitu...
Read More




Senin, 28 April 2014

Bahkan, Dedaunan yang Gugur Itu Sudah Digariskan Ketentuannya..

hidup tidaklah sebuah kebetulan tanpa alasan. bukanlah sebuah ketidak sengajaan. semuanya melalui proses penciptaan, mengalami sebuah siklus yang akan terus terjadi seperti itu, siklus yang tidak akan pernah berubah. lahir-hidup-mati. tumbuh-kembang-tumbang. semuanya sudah di skenariokan dengan sangat rapih. bahkan sebelum kita turun sekalipun garis hidup ini sudah di tentukan. semuanya terjadi sesuai kehendak-Nya. malam ini, udara terasa begitu dingin menggigit.wajar saja, sore tadi hujan mengguyur kota ini dengan sangat deras, angin memporak-porandakan semua yang ada di hadapannya. keadaan...
Read More




Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML