Kebersamaan itu terbayang dan
terkenang semanis rasa madu, sebening mata air yang baru muncul ke permukaan
diantara lembahan yang dingin, seindah matahari yang pertama terbit ketika
dilihat dari atas ketinggian, seindah panorama cantik diantara gugusan pulau di
nusantara.
Kini, tepat setelah satu tahun itu,
semua cerita tentang masa lalu masih teringat jelas diantara bayangan masa
depan. Kini, memang jarak dan waktu begitu terbentang memisahkan masing-masing
diantara kita. Meski tak terasa lagi genggaman tangan dan suara gelak tawa itu,
namun kata hati tentu lebih jelas terdengar dibandingkan dengan dendang dan
tarian diantara pesta dan kemeriahan kota ini.
Genangan sisa hujan masih membekas, menyisakan rasa
dingin diantara kemerlip lampu jalanan. Hanya sesekali tampak kendaraan
melintas.
…
Masih teringatkah kawan betapa
spesialnya hari ini untuk semua kisah yang tertulis diantara kisah yang kita
rajut menjadi jembatan kenangan? Masih ingatkah kawan betapa senyum dan
nasehatnya begitu menenagkan. Tentu masih terasa hangat ingatan itu.
Tentu merasa rindu untuk mengulang kembali memori
masa lalu, tentu merasa ingin untuk kembali bersama seperti dulu.
…
Meskipun waktu dan jarak begitu
membentang diantara kita, tak ku ragukan senandung doa untuknya masih terus
terdengar diantara lima waktu dalam kesibukan kita. Begitu juga aku yakin dia
melakukan hal yang sama terhadap kita.
Lalu, apa yang akan kita berikan untuk membalas semua
yang dilakukan terhadap kita? Sebanyak apapun materi yang di berikan tentu tak
akan mampu menggantikannya.
Hanya lantunan doa-doa dalam setiap
lima waktu kita ketika menghadap sang mahakuasa menjadi hal teristimewa untuk
diberikan kepadanya. Dan hanya itu yang
bisa di berikan untuknya. Ingin rasanya kita kembali berada disini, kembali
mengulang waktu satu tahun yang lalu. Hanya memberikan sepotong kue (itupun
untuk kita) dan ucapan serta doa untuk mengenang hari lahirnya.
Dan hanya itu yang kami punya, bukan
emas atau berlian. Namun lantunan nada dalam iringan doa, semoga senantiasa kau
berada dalam dekapan-Nya, selalu mendapat rahmat dan kesehatan jasmani serta
rohani, bisa kembali beraktifitas seperti sediakala, selalu bisa tertawa ketika
gundah melanda, selalu menucap syukur ketika merasakan sakit, dan senantiasa
bisa menjadi orang tua yang teladan, menjadi bunda yang akan selalu di rindukan
anak-anaknya yang nakal.
Lalu, harapanku, harapan kami,
harapan kita semua. Suatu saat kita bisa berkumpul, menceritakan berbagai mimpi
yang sudah tergapai, berada dalam satu lingkaran hangat, lalu kembali
merecanakan masa depan, mendengarkan nasehatmu yang begitu menenangkan.
Melihatmu bisa tertawa bahagia adalah harapanku, kami, kita semua.
Hanya itu bunda, hanya itu yang bisa
kami berikan untukmu. Bundaku, bunda kita..
Selamat ulang tahun bunda, kami sayang bunda..