Semakin
hari, hanya ada penantian yang entah kapan akan berujung. Sejauh tangan meraih,
sekuat tenaga tangan mengepal, sekeras teriakan yang terdengar begitu lantang,
sejauh kaki melangkah, selayang pandang mata memandang ujung dari permulaan itu
belum tampak sama sekali. Awal dari sebuah perjalanan yang entah di mana akan di
mulai.
Bukankah
seharusnya tidak ada lagi yang harus di takutkan? Bukankah rasa lelah dan sakit
seperti ini sering kita alami? Lalu apa lagi yang membuat ini menjadi begitu
menakutkan untuk di lalui? Sering kali sedih menyambangi hati kita, perasaan
kita sering di cabik olehnya, tidak jarang juga terkadang menangisinya.
Keadaan seperti ini, membuat kita terbiasa.
Keadaan seperti ini, membuat kita terbiasa.
Bukankah
kita harus benar-benar melawannya, bukankah kita harus benar-benar melaluinya? Walaupun
memang terkadang kemungkinan untuk kita bisa tertawa sangatlah kecil, tapi
bukan mustahil kita akan bisa merasakannya. Berusaha dan terus mencoba,
melakukan sebisanya, bertahan sekuatnya, dan akan terus berusaha hingga
kesedihan ini enggan untuk kembali lagi.
Berbicara
mengenai kesempatan. Akan selalu ada kesempatan yang sama meski dalam bentuk
yang berbeda. Akan ada banyak cara untuk mengulangi dan mendapatkan kesempatan
yang sama, mencoba meraih sesuatu yang sudah terlepas, mungkin hanya akan
menjadi angan-angan belaka. Namun bukankah angan-angan itu yang membuat kita
selalu berusaha? Bukankah angan-angan yang membuat kita masih bisa berdiri
tegak? Impian ini, akan terus selalu ada.
Sesuatu
yang terlepas pasti akan kembali lagi, tidak perlu berharap dengan wujud yang
sama, karena sesuatu itu akan tetap memiliki rasa yang sama meski dalam wujud
yang berbeda. Akan ada banyak rasa yang
bisa dinikmati, akan ada banyak warna yang bisa di lihat, ada banyak suasana
yang akan bisa dirasa. Jangan pernah menyesali sesuatu yang sudah terlepas.
Masih
ada waktu yang tersisa, masih ada sesuatu yang tersisa. Masih ada masa sulit di
awal ceritanya, masih ada kata-kata romantic yang bisa mengawalinya. Masih ada
harapan dan impian yang terbang tinggi, dan biarkan mimpi membawa kita, jauh.
Keajaiban
akan selalu datang, tidak hanya dengan bentuk yang kita kenal. Bahkan sekarang
merupakan keajaiban yang bisa dirasakan. Bukankah sesulit apapun hidup ini,
kita masih bisa tertawa karena hal-hal sepele? Dan seberapa sering kita bisa
bahagia karena hal-hal yang tidak begitu penting, sesuatu yang sepele itu bisa
membuat kita tertawa bahagia, ketika kesulitan itu benar-benar menekan.
Mendapatkan
kebahagian tidaklah serumit yang di banyangkan, tidaklah sesulit yang di
jalani. Bahagia itu sederhana, bahagia itu bersahaja, bahagia itu indah, dan
bahagia itu ketika kita bisa mensyukuri sesuatu yang sangat sederhana, sepele. Sesederhana
itulah kebahagiaan menyentuh nurani kita, mengelus dengan penuh kasih sayang. Begitulah
caranya bahagia membuat kita tertawa, begitu sederhana.
Bukahkah
sudah terbiasa mengalami kesulitan? Lalu untuk apa mengeluh sekarang? Yang di
perlukan hanya tetap berjalan. Seribu kali kesulitan sudah dirasakan, seribu
kesulitan sudah menikam begitu dalam, hingga rasa yang di akibatkannya sudah
tidak begitu mengusik. Jika harus merasakan seribu kali kesulitan lagi
sekalipun bukan menjadi masalah, justru yang menjadi masalah adalah, apakah benar-benar
siap kita mendapatkan manisnya sebuah keberhasilan?
Jika terlena
karenanya bukankah itu lebih menyakitkan daripada seribu kali rasa yang di
akibatkan oleh sebuah kesulitan? Terlena karenanya dan menjadi orang yang
berbeda, apakah benar-benar siap kita dengan semua itu? Mungkin semua itu hanya
kekhawatiran kita saja, dan itu merupakan hal yang wajar.
Biarkan
saja orang-orang menatap kasihan ke arah kita sekarang, biarkan mereka
bercerita dibelakang kita, biarkan mereka berbisik-bisik di antara telinga kita
yang tidak tuli. Karena kitapun mempunyai cara pandang yang berbeda tentang
masa depan, kita punya cerita yang berbeda di depan mereka, dan kita akan selalu
punya cara untuk mendengarkan semua cerita, tentang apapun dan tentang
siapapun. Menjadi pendengar yang baik, maka kau akan menjadi pembicara yang
handal.
Kesedihan
ini benar-benar harus di akhiri, kesulitan ini benar-benar harus di lalui. Berhenti
menjadi takut, berhenti meratapi keadaan. Menggenapi serangkaian cerita manis
haruslah di bumbui dengan secuil cerita getir. Agar tidak bosan orang
membacanya, agar tidak monoton alurnya, agar menarik kisahnya.
Tersenyumlah
untuk getirnya hidup hari ini, karena ini adalah sesuatu yang biasa terjadi dan
biasa kita alami. Tersenyumlah karena kita merasakan bahagia tidaklah harus
bermewah-mewah, karena selama ini ternyata yang membuat kita tertawa bahagia
justeru hal-hal yang sangat sepele.