Sering
kali aku harus kembali terjatuh dan tersungkur, kembali harus merasakan nyeri
diantara ujung-ujung kaki yang menekan ujung sepatu ketika berjalan turun. Telapak
kaki seperti ingin terkelupas, menahan panas karena gesekan kaus kaki yang
mengeras, karena di paksa terus berjalan. Senyaman apapun alas kaki yang di
gunakan, kaki akan tetap terkelupas ketika digunakan untuk berjalan menempuh
perjalanan jauh dan panjang. Tentu melelahkan, karena tujuannya pun belum
tampak, dan rasa nyeri itu akan datang, cepat atau lambat. Hanya masalah waktu.
Pernah
suatu kali aku berjalan di indahnya pantai, berjalan ratusan kilometer,
menyeberang derasnya arus muara dan menahan terjangan gelombang yang tiba-tiba
pasang. Berjalan diantara cadasnya karang yang terhampar seperti savanna,
berenang diantara gelombang yang sepertinya enggan diajak untuk berjabat
tangan. Belum lagi bagaimana mata harus berjuang menahan silaunya pantulan
cahaya matahari yang tidak sengaja di pantulkan oleh pasir yang seperti berkilau
berlian, begitu menyilaukan.
Perjalanan
panjang yang harus di lalui untuk mendapatkan tujuan, untuk mendapatkan dan
meraih impian. Telapak kaki ini belum pernah melakukan perjalanan panjang
seperti saat ini sebelumnya, wajar jika harus mengeras dan kemudian mengelupas.
Menyisakan nyeri yang belum pernah terbayangkan rasanya sebelumnya, belum lagi
bagaimana jika luka itu terkena asinnya air laut. Maka, bisa dipastikan perih
dan nyerinya bisa berlipat ganda.
Memang
itu adalah awal yang sulit, dan memang itu adalah awal yang sakit. harus di
awali dengan sebuah rasa, maka yang akan mengakhiri juga adalah sebuah rasa.
Perjalanan
berikutnya pun, tidak kalah beratnya. Tidak kalah sulitnya. Namun sepertinya
kaki ini sudah mampu belajar dan beraklimatisasi dengan baik. Segera mampu
menyesuaikan diri dengan sangat cepat, dan apapun bentuk medannya, kemampuan
untuk beraklimatisasi akan sangat menentukan langkah selanjutnya.
Kini,
perjalanan sejauh apapun bisa ku tempuh. Meski terkadang sakit, tapi telapak
kakiku ini sudah begitu keras, mampu meredam panasnya jalanan. Dan aku bisa
menikmati setiap langkah dalam perjalanan ini, menikmati setiap rasa yang
tercipta, menikmati pesona yang terasa, menikmati semua yang tampak di depan
mata, menikmati semua yang bisa di rasakan oleh getaran nurani.
Setiap
langkah kaki yang berjalan menyusuri jalan ini akan mengajarkan kita tentang
arti sebuah ketabahan, ketenangan, ketangguhan, kesabaran, keikhlasan. Seperti langkah
yang ikhlas, perlahan menyusuri setapak demi setapak kenyataan, menerima setiap
keadaan, dan belajar untuk tetap tegak berdiri diantara rasa nyeri, melanjutkan
langkah yang sempat terhenti. Perjalanan ini akan menjadi indah.