Senin, 12 Mei 2014

Mentari Itu, Hanya Sekilas Menyapa



Entah,  mungkin memang seperti itu maunya. Mentari yang tenggelam itu seperti hanya menyapa dalam setengah putaran hari saja. sejenak menghangatkan penuh dengan kasih ketika pertama kali muncul dan menyapa, sejenak membakar ketika mencapai pada pertengahan hari, dan sejenak mempesona penuh dengan cinta dan pesona ketika hendak tenggelam. Dan akan pergi begitu
saja, menimbulkan sejuta tanya tentang pesona yang tak lagi muncul ketika gelap menjelang.

Ia tak berbicara, sedikit kata yang keluarpun hanya sebatas sapa. Tak mengeluarkan makna, tak tahu arah dan tujuannya, hanya sekedar  intonasi tanpa nada.

Tegukan air itu begitu manis hingga masih terasa di ruas dalam leher meski tetes terakhir itu sudah sepenuhnya masuk kedalam lambung. Manisnya masih tersisa diantara ujun lidah dan bibir yang basah.

Bukankah kita selalu menyukai sesuatu yang manis dari pada sesuatu yang pahit? Namun, jika terlalu manispun sepertinya enggan untuk merasakannya, namun menjadi sebaliknya. Sesuatu yang begitu pahit itu akan tetap kita telan begitu saja, jika di dalam pahitnya ternyata bisa menyembuhkan. Bukankah seperti itu? Sesuatu yang manis belum tentu baik, begitu juga dengan sesuatu yang begitu pahit bukan berarti buruk.

Seperti nyanyian para gembala di padang pasir, selalu bergerak menggiring ternak, terkadang harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Bertahan diantara panasnya matahari yang menyengat, lalu bertahan diantara dinginnya malam yang menggigit. Begitu dilakukan tanpa henti, berharap ternaknya akan tumbuh, beranak pinak, mengeluarkan susu yang berlimpah atau mencari ridho Allah dengan mengorbankannya di hari raya. Sebuah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan ridho Illahi.

Mentari itu, hanya sekilas menyapa. Lalu pergi tanpa kata. Menyisakan hangat yang sesaat, tenggelam diantara dinginnya malam. Dan matahari hanya akan menyapa, tak akan berlama-lama ia berdiam diri. Karena ia tahu porsinya, karena ia sadar akan keberadaannya jika terlalu lama berada diantara waktu. Dan ia akan kembali menyapa, seperti hari-hari sebelumnya..


Dan akan tetap sama…



Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML