Sabtu, 26 April 2014

Seni


Begitu banyak definisi tentang seni. begitu banyak orang mengartikan dan mendeskripsikan seni. mengolahnya dengan sentuhan-sentuhan lembut nurani, dipadukan denganketajaman naluri, lalu menjadikannya seimbang, selaras dengan hati dan pikiran.

Perpaduan yang harmonis, perpaduan yang sangat romantis. Sentuhan dari sebuah ketekunan akan mahakarya menjadikan seni sebagai keindahan dengan berbagai ekspresi.

Imajinasi tanpa batas seorang pelukis mampu menghasilkan sebuah mahakarya nan eksotik, sentuhan jemari yang menari menggoreskan cat pada selembar kanvas kosong, menjadikannya penuh warna dan makna. Tanpa batas, sentuhan jemari pelukis mampu menghidupkan gambar yang tidak bernyawa. gambar-gambar itu seolah berkata, berbicara, bersenandung, meskipun secara harfiah lukisan itu tetap hanyalah sebuah benda yang tak mampu berbicara.
Seni adalah sebuah keindahan, seni  adalah sebuah mahakarya. dan begitulah Allah SWT menciptakan alam semesta. Begitu menakjubkan. Semuanya tidak terjadi begitu saja. Semuanya di desain sedemikian rupa, membentuk sebuah pola, sebuah keseimbangan yang tidak mungkin bisa di ciptakan oleh sebuah ledakan atau sentuhan tangan manusia.

Lihatlah, betapa mempesonanya barisan pegunungan yang berjejer diantara hijaunya alam. Indahnya matahari terbit yang menerobos seperti pilar-pilar yang menembus putihnya awan di cakrawala. Indahnya matahari yang beranjak meninggalkan bumi, memancarkan warna jingga pada pesona senja di pantai. dan itu semua tidaklah terjadi begitu saja, Allah menyentuh bumi dengan kasih sayang, dengan keindahan, dengan seni dan mahakarya yang sangat luar biasa. Dan salah satu mahakarya yang paling sempurna adalah kita, manusia.

Tubuh manusia di desain begitu sempurna, bagaimana mulut bisa segera beradaptasi dengan makanan/minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin. Bagaimana kita bisa bernafas tanpa harus berfikir, bagaimana otak mampu mengkoordinasikan setiap gerakan yang akan di lakukan. dan masih banyak lagi keajaiban yang tidak bisa di ciptakan oleh manusia itu sendiri.

Alam semsta. Adalah seni, kehidupan adalah seni. Setiap detak jantung dan waktu yang berputar merupakan seni yang sangat nyata. 

Begitu juga dengan goresan tinta dari tangan yang merangkai ribuan kata menjadi sebuah sajak sarat akan makna, bersenandung dengan tulisan, merubah pemikiran dengan tulisan, mengajak pembaca masuk ke dalam alur yang di buatnya, lalu yang paling ekstrim adalah, keajaiban sebuah tulisan mampu merubah pola pikir dan tindakan. mengaplikasikannya pada dunia nyata, yang semula hanya sebuah fiksi.

Fiksi, hanya fiksi. hidup seperti alur cerita fiksi. Romansa cinta, kegetiran hidup, semangat membara, impian yang melambung jauh, menembus batas, tangis bahagia, tangis kecewa di dalamnya terdapat makna, makna akan sebuah pencapaian.

.....

Impian itu seolah kandas, tak berbekas. Hilang begitu saja, tanpa jejak. Melanjutkan hidup tanpa mimpi, sama saja dengan zombi (mayat hidup). tanpa jiwa, hidup tanpa rasa, hidup tanpa tujuan, tak ada tanya yang akan terjawab, tak akan ada cerita yang bermakna, semuanya hanya menjadi formalitas belaka.

Langkah ini sempat terhenti di sebuah titik, sempat enggan berjalan tanpa alasan yang masuk akal. Hidup datar tanpa tantangan, dan itulah tantangan yang sebenarnya, merubah jalan hidup yang datar menjadi berpola, akan ada jalan berliku, mendaki, turun terjal, terjerembab, terjungkal, terinjak-injak, menangis sendu, tertawa bahagia, tertawa penuh kepalsuan, dan itulah warna yang kita goreskan di lembar-lembar kehidupan ini.

....

Dan begitulah seni berbicara, melalui keindahan yang nyata. begitulah seni menyentuh penuh romansa cinta, begitulah seni bertindak, luwes, dinamis..
Read More




Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML