Langit itu selalu bisa
membuatmu terkesima, baik siang ataupun malam. Bahkan ketika malam kau akan
melihat warna yang lebih banyak, akan ada banyak pesona yang bisa membuatmu
berdecak kagum ketika menyaksikan jajaran rasi bintang, melihat rembulan
bercadar awan tipis, ada biru pekat yang terhampar luas, akan ada banyak cerita
diantara warnanya yang gelap. Akan ada banyak kisah meski hanya gelap yang bisa
terlihat.
Seperti orion yang selalu
mengarah ke utara, ia menjadi petunjuk
arah bagi nelayan di samudera, ia akan selalu berada di tempat yang sama. seperti
itulah seorang sahabat memberitahuku, seorang sahabat yang dulu pernah mengisi
hari-hariku. Kini, aku berbagi cerita dengannya lebih berwarna, tanpa harus
merasa takut kehilangan, karena seorang sahabat tidaklah pernah hilang, meski
jarak membentang ratusan kilometer. Dan seperti orion ia akan selalu ada, tidak
akan berpindah tempat, akan selalu menunjukkan arah yang tepat.
Tapi aku bukanlah orion
untuknya, aku hanya nelayan yang selalu berpindah tempat mencari ikan yang juga
selalu bergerak. dan aku akan selalu bergerak, sesekali melepas jangkar,
sesekali berlabuh, sesekali berlayar begitu jauh, sesekali kembali. Dan akan
selalu seperti itu. Orion itu selalu berpijar meski redup, ia akan selalu memberikan
isyarat jika laju perahuku terlalu jauh tersesat, ia akan selalu mengingatkan
kemana aku harus kembali. Namun, aku tahu. Aku tidak akan pernah
menggenggamnya, karena jemariku terlalu kuat mencengkram kemudi kapal.
ia akan selalu memposisikan dirinya
seperti itu, meski ku tahu tidak sedikitpun ia meminta balasan dari apa yang
diberikan, namun pantaskah aku kembali berlayar dan selalu melihat kearahnya
jika tersesat? Hanya menjadikannya hiasan diantara malam-malamku yang hening.
Api itu tampak romantis,
menyala diantara suara ombak dan semilir angin. Tidak terlalu besar, namun
cukup menghangatkan. Berbincang dengan orang-orang baru, obrolan yang tidak
pernah padam seperti api yang selalu ku jaga perlahan. Akan selalu ada topikku
kembali membuka wacana, selalu ku Tanya walau ku tahu apa yang di maksudkan,
berusaha selalu menyambung obrolan yang akan segera terpotong karena pembahasan
berkurang. Akan selalu ada gelak tawa dari canda yang tak terlalu lucu.
Bersandiwara diantara realita, terkadang memang harus kulakukan seperti itu.
Berulang-ulang, hingga benar-benar habis pokok pembahasan.
Sepotong kepiting tanpa daging
itu kulahap dengan sangat antusias, kembali selalu bertanya hal yang sama,
kembali bercerita tentang topik yang tidak benar-benar berbeda, hanya ku
putarkan saja alurnya, agar tak monoton ketika bercerita. Hal yang sama itu
akan berbeda jika di putar terbalik, arusnya akan menarik semakin jauh kedalam
jika kita tidak bisa melawan atau sekedar bertahan.
Jika orion akan selaras dengan
arah mata angin, maka aku akan bergerak melawan, mencoba kembali berlayar,
menarik jangkar dan mengarungi lautan, menuju sebuah tempat yang belum ku
ketahui dimana daratannya. Dan jikapun pada akhirnya harus kembali, aku akan
melihat ke angkasa, karena ia akan selalu sama, ditempatnya. Menunjukkan jalan
untukku kembali pulang.
Kebimbangan kembali menyapaku,
kembali mengeja kata-kata yang belum tuntas ku baca tulisannya. Ia kembali
mendikte langkahku, pilihan memang selalu bisa memberikan secarik catatan baru,
tidak tahu apa yang akan terjadi, dan disanalah letak petualangannya. Disanalah
cerita baru akan kembali di torehkan dalam setiap detail langkah kaki yang
menyusuri jalanan setapak berbatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar