Jumat, 20 September 2013

Dan hidup akan begitu sempurna jika kita bisa memahaminya



Sesempurna apakah hidup yang diinginkan? Semua pencapaian itu tentu membutuhkan banyak sekali tenaga, pikiran dan tentu saja dana.  Sederhana saja sepertinya. Memiliki pasangan hidup, tempat untuk berteduh, berpenghasilan tetap dan kendaraan yang bisa digunakan untuk berekreasi  di akhir pekan dengan teman atau keluarga. Sederhana bukan?

Tapi apakah itu tampak seperti yang digambarkan oleh imajinasi ini? Apakah hidup ini sesederhana yang kita kira? Tentu saja jawabannya akan beragam, bisa “ya” bisa juga “tidak”. Banyak orang yang berusaha untuk menyederhanakan hidupnya, namun tak jarang juga malah bertindak sebaliknya, menjadikan hidup yang sederhanya menjadi rumit.

Mengenai hidup, akan banyak sekali kerumitannya. Akan banyak sekali dinamikanya. Akan banyak sekali kejadian yang akan di lewati. Memiliki pasangan hidup, rumah, kendaraan pribadi, penghasilan tetap, dan sesekali bisa berekreasi, siapa yang tidak menginginkannya?

Dan sederhana itu akan beragam bentuknya, akan bervariasi macamnya. Sederhana itu ketika kita masih bisa tertawa, masih bisa merasakan oksigen memasuki paru-paru, masih bisa merasakan sakit, masih bisa menangis dan hidup akan selalu seperti itu.
Semua  topik pembicaraan akan mengarah kepada satu titik, yaitu sejahtera.
….
Tidak akan sempurna jika hidup hanya berdiam diri di satu tempat
Lahir, tumbuh, sekolah, bekerja, menikah, berkeluarga dan mati di satu tempat
Tentu akan sangat menyedihkan
Tidak akan ada tema untuk pembicaraan selanjutnya
Hanya akan ada hening
Monoton, tak ada warna
Hambar, tanpa rasa

Harus ada tangis diantara sela-sela tawa
Harus ada derita diantara kisah bahagia
Harus ada bimbang sebelum tentukan pilihan
Harus ada rasa takut diantara keberanian

Seperti sungai yang selalu dambakan samudera
Tentu tahu kemana kan bermuara
Lukisan itu mungkin akan bercerita
Tulisan itu mungkin akan menggambarkannnya

Akan ada cerita dimana kita harus pulang
Ke tempat dimana kita berasal

Akan ada yang berharap kita akan kembali
Begitu juga sebaliknya
Meski terkadang kita harus berbesar hati
Menerima kenyataan bahwa mentari tak selalu menerangi bumi

Akan selalu ada musim di dalam satu tahun
Merasakan panas teriknya mentari dikala kemarau datang
Atau harus menyiapkan payung ketika musim penghujan
….
Dan hidup akan begitu sempurna jika kita bisa memahaminya
….




Subscribe to Our Blog Updates!




Share this article!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Return to top of page
Powered By Blogger | Design by Genesis Awesome | Blogger Template by Lord HTML