Sesempurna apakah hidup yang diinginkan?
Semua pencapaian itu tentu membutuhkan banyak sekali tenaga, pikiran dan tentu
saja dana. Sederhana saja sepertinya.
Memiliki pasangan hidup, tempat untuk berteduh, berpenghasilan tetap dan
kendaraan yang bisa digunakan untuk berekreasi
di akhir pekan dengan teman atau keluarga. Sederhana bukan?
Tapi apakah itu tampak seperti yang
digambarkan oleh imajinasi ini? Apakah hidup ini sesederhana yang kita kira?
Tentu saja jawabannya akan beragam, bisa “ya” bisa juga “tidak”. Banyak orang
yang berusaha untuk menyederhanakan hidupnya, namun tak jarang juga malah
bertindak sebaliknya, menjadikan hidup yang sederhanya menjadi rumit.
Mengenai hidup, akan banyak sekali
kerumitannya. Akan banyak sekali dinamikanya. Akan banyak sekali kejadian yang
akan di lewati. Memiliki pasangan hidup, rumah, kendaraan pribadi, penghasilan
tetap, dan sesekali bisa berekreasi, siapa yang tidak menginginkannya?
Dan sederhana itu akan beragam bentuknya,
akan bervariasi macamnya. Sederhana itu ketika kita masih bisa tertawa, masih
bisa merasakan oksigen memasuki paru-paru, masih bisa merasakan sakit, masih
bisa menangis dan hidup akan selalu seperti itu.
Semua
topik pembicaraan akan mengarah kepada satu titik, yaitu sejahtera.
….
Tidak akan sempurna jika hidup hanya berdiam
diri di satu tempat
Lahir, tumbuh, sekolah, bekerja, menikah,
berkeluarga dan mati di satu tempat
Tentu akan sangat menyedihkan
Tidak akan ada tema untuk pembicaraan
selanjutnya
Hanya akan ada hening
Monoton, tak ada warna
Hambar, tanpa rasa
Harus ada tangis diantara sela-sela tawa
Harus ada derita diantara kisah bahagia
Harus ada bimbang sebelum tentukan pilihan
Harus ada rasa takut diantara keberanian
Seperti sungai yang selalu dambakan samudera
Tentu tahu kemana kan bermuara
Lukisan itu mungkin akan bercerita
Tulisan itu mungkin akan menggambarkannnya
Akan ada cerita dimana kita harus pulang
Ke tempat dimana kita berasal
Akan ada yang berharap kita akan kembali
Begitu juga sebaliknya
Meski terkadang kita harus berbesar hati
Menerima kenyataan bahwa mentari tak selalu
menerangi bumi
Akan selalu ada musim di dalam satu tahun
Merasakan panas teriknya mentari dikala
kemarau datang
Atau harus menyiapkan payung ketika musim
penghujan
….
Dan hidup akan begitu sempurna jika kita bisa
memahaminya
….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar